Pesona Keindahan Desa Penglipuran yang Dijuluki Kampung Terbersih di Dunia
Desa Penglipuran, yang memiliki pesona keindahan tersebut telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu desa terbersih di dunia.
Desa yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan budaya dan tradisi yang masih terjaga dengan baik. Berikut adalah ulasan mendalamdari ALL ABOUT BALI tentang pesona keindahan Desa Penglipuran.
Sejarah dan Asal Usul Desa Penglipuran
Desa Penglipuran memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Nama “Penglipuran” berasal dari kata “Pengeling Pura,” yang berarti tempat untuk mengenang leluhur. Desa ini didirikan sebagai tempat tinggal bagi para prajurit Kerajaan Bangli yang telah berjasa dalam perang. Sejak saat itu, desa ini berkembang menjadi komunitas yang erat dengan tradisi dan budaya yang kuat.
Keindahan Alam dan Tata Ruang
Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran adalah tata ruangnya yang rapi dan teratur. Desa ini dibagi menjadi tiga bagian utama sesuai dengan konsep Tri Mandala: Utama Mandala (wilayah suci), Madya Mandala (wilayah pemukiman), dan Nista Mandala (wilayah pemakaman). Setiap rumah di desa ini memiliki arsitektur tradisional Bali dengan atap jerami dan dinding dari bambu, menciptakan suasana yang harmonis dan alami.
Desa Penglipuran juga dikelilingi oleh hutan bambu yang luas, menambah keindahan dan kesejukan udara di sekitarnya. Hutan bambu ini tidak hanya berfungsi sebagai penahan angin dan erosi, tetapi juga sebagai sumber bahan bangunan bagi masyarakat setempat.
Kebersihan dan Keberlanjutan Lingkungan
Desa Penglipuran dikenal sebagai desa pesona lingkungan terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda. Kebersihan desa ini dijaga dengan sangat ketat oleh masyarakat setempat. Setiap rumah memiliki tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik dan anorganik, dan ada aturan ketat tentang pembuangan sampah.
Selain itu, kendaraan bermotor dilarang masuk ke dalam desa untuk menjaga kualitas udara tetap bersih. Wisatawan yang berkunjung harus berjalan kaki atau bersepeda untuk menjelajahi desa ini. Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen masyarakat Penglipuran terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga: Kelezatan dari Rempah-Rempah Khas Ayam Betutu yang Penuh Kenikmatan
Tradisi dan Budaya yang Terjaga
Masyarakat Desa Penglipuran sangat menjaga tradisi dan budaya mereka. Salah satu tradisi yang masih dijalankan adalah upacara adat yang dilakukan di Pura Desa. Upacara ini melibatkan seluruh warga desa dan menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antarwarga.
Selain itu, desa ini juga memiliki berbagai kesenian tradisional seperti tari-tarian dan musik gamelan yang sering dipertunjukkan dalam acara-acara adat. Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan pertunjukan ini dan merasakan kekayaan budaya Bali secara langsung.
Wisata Edukasi dan Pengalaman Unik
Desa Penglipuran menawarkan berbagai wisata edukasi yang menarik. Wisatawan dapat belajar tentang cara hidup masyarakat desa, mulai dari bertani hingga membuat kerajinan tangan. Salah satu kegiatan yang populer adalah belajar membuat anyaman bambu, di mana wisatawan dapat mencoba membuat kerajinan dari bambu dengan bantuan penduduk setempat.
Selain itu, desa ini juga menawarkan homestay bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan sehari-hari di desa. Tinggal di homestay memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk berinteraksi langsung dengan warga desa dan ikut serta dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Kuliner Khas Penglipuran
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Desa Penglipuran tanpa mencicipi kuliner khasnya. Salah satu makanan yang terkenal adalah “loloh cemcem,” minuman tradisional yang terbuat dari daun cemcem dan memiliki rasa yang segar dan menyehatkan. Selain itu, ada juga berbagai makanan tradisional Bali yang bisa dinikmati di desa ini, seperti lawar, sate lilit, dan nasi campur.
Penghargaan dan Pengakuan Internasional
Desa Penglipuran telah menerima berbagai penghargaan atas upaya mereka dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Desa ini telah menerima penghargaan Kalpataru dan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), serta masuk dalam daftar Sustainable Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation. Penghargaan-penghargaan ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap komitmen desa ini dalam menjaga lingkungan dan budaya mereka.
Kesimpulan
Desa Penglipuran adalah contoh nyata bagaimana sebuah komunitas dapat hidup harmonis dengan alam sambil menjaga tradisi dan budaya mereka. Keindahan alam, kebersihan, dan kekayaan budaya yang ditawarkan oleh desa ini menjadikannya destinasi wisata yang unik dan menarik. Bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan dan ketenangan desa tradisional Bali, Desa Penglipuran adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Sekian informasi yang kami berikan kepada kalian tentang pesona Desa Penglipuran. Jika anda tertarik dengan penjelasan yang kami berikan, maka kunjungi juga kami tentang penjelasan yang lainnya hanya dengan klik link travelingaja.com.