Babi Guling, Hidangan Kuliner Unggul Khas Bali
Babi guling atau babi putar adalah makanan khas Bali yang terbuat dari seekor babi anak utuh baik jantan maupun betina. Sesuai dengan namanya, proses pembuatan daging babi ini diolah sambil diguling-guling atas bara api.
Di Indonesia, Babi Guling dikenal dengan sebutan Babi Panggang. Sedangkan Babi guling dalam bahasa bali disebut sebagai Be Guling. Yang mana makanan ini digemari sebagian besar masyarakat Bali dan sudah sangat terkenal hingga ke manca Negara. Bahkan, turis yang berkunjung ke Bali, selalu mengincar Be Guling.
Sejarah Be Guling
Jaman dulu, babi guling hanya digunakan untuk sajian pada upacara adat maupun upacara keagamaan. Yang mana menurut sumber kesusastraan Hindy yaitu Lontar Raja Purana menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan yajna (persembahan) yang dilakukan saat wuku wariga adalah babi guling. Dan menurut kepercayaan orang bali, Be Guling ini dipersembahkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
Tetapi karena perkembangan jaman yang begitu moderen, saat ini babi guling telah dijual sebagai hidangan favorit baik rumah makan bahkan hotel-hotel tertentu di daerah Bali dan lainnya. Asal usul babi guling berawal dari sekumpulan orang-orang Kei yang mendiami Kei Kecil dan Kei Besar. Dan mereka terkenal sebagai orang yang terbaik dalam mengolah daging babi.
Babi Guling Dalam Adat Bali
Dalam konteks ritual masyarakat Bali masih percaya dengan kearifan lokal tradisi-tradisi yang dilakukan masyarakat. Misalnya ketika masyarakat mau menyantap babi guling yang tidak difungsikan untuk upacara, ada tata cara khusus menurut kepercayaan Bali, yaitu dengan cara lebih awal mempersembahkan bagian-bagian tubuh babi seperti Kaki, hidung, telinga yang dinamakan dengan istilah kuku rambut kemudian dipersembahkan ke-hadapan Ida Sang hyang Widhi Wasa yang diyakini dapat memberikan perlindungan kepada umat manusia, memohon dan berharap agar tidak mengalami musibah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Peengolahan Babi Guling
Sebelum disantap, babi dibersihkan kemudian perutnya diisikan dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela pohon, lalu dipanggang sambil diputar-putar sampai matang dengan ditandai dengan perubahan warna kulit yang merata dan menjadi kecokelatan dan renyah. Setelah masak, babi guling akan tampil dengan tekstur daging yang empuk dan kaya rasa dengan rempah yang memancing selera makan anda menjadi bersemangat. Di Bali, Babi Guling biasanya disajikan dengan menu tambahan nasi lawar, nasi campur da nasi pindang sambal mantah. Dilengkapi dengan minuman, berupa soda gembira dan es jeruk nipis.
Ada banyak cara dalam penyajian babi panggang, termasuk gaya memanggang rotisserie, dan “Caja china”. Kebanyakan keluarga tradisional memiliki kebiasaan memilih babi panggang untuk acara syukuran atau Natal. Begitu juga di Miami, Kuba, Puerto Rico, Karibia, babi panggang sering diadakan pada malam Natal dengan keluarga dan juga teman-teman. Berbeda denga keluarga dari Hawaii yang sering menyantap babi panggang pada hari-hari peringatan.
Mengingat di Indonesia adalah Negara mayoritas muslim sehingga babi panggang ini hanya bisa dijumpai daerah non muslim seperti Hindu Bali dan tanah Batak Kristen di Sumatera Utara, Toraja di Sulawesi Selatan, orang Minahasa di Sulawesi Utara, orang Dayak di Kalimantan, Papua, Maluku, orang-orang di NTT dan orang Tionghoa Indonesia baliland.id.
